bahwacinta materi adalah cinta yang dapat Kemisteriusan hati, terlihat kecil jika dilihat berubah, meski materi yang ia maksudkan adalah dari sudut pandang manusia, tetapi mampu manusia, sedangkan cinta suci seperti yang ia melingkupi seluruh alam semesta saat dipenuhi 235 Jurnal “Analisa” Volume 21 Nomor 02 Desember 2014 halaman 227-238

Puisi merupakan salah satu dari ragam sastra yang berasal dari hasil ungkapan dan perasaan para penyair dengan bahasa yang terikat dengan rima, matra, irama, serta bentuk susunannya terdapat larik dan bait. Dalam puisi seorang penyair dapat mengungkapkan pikiran dan perasaannya secara bebas dan imajinatif. Puisi juga memiliki beberapa unsur pembangun, unsur pembangun puisi dibagi menjadi dua, yaitu unsur pembangun intrinsik dan ekstrinsik. Unsur pembangun intrinsik adalah unsur yang terdapat di dalam puisi dan terbagi menjadi dua, yaitu unsur batin dan fisik. Dalam unsur batin terdapat amanat, tema, rasa, dan nada, sedangkan dalam unsur fisik terdapat diksi, tipografi, imaji, , rima, dan gaya bahasa. Berikut penjelasannya Unsur Batin Tema Iklan Tema adalah gagasan pokok dalam puisi, dengan adanya tema maka seorang penyair dapat menentukan diksi yang akan digunakannya Rasa Rasa adalah ungkapan perasaan seorang penyair yang dituangkan ke dalam puisinya. Nada Nada adalah cara seorang penyair menyampaikan puisi dengan susunan kata-katanya, nada juga dianggap sebagai sikap seorang penyair dalam puisi sehingga efeknya dapat terasa oleh para pembaca. Amanat Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan seorang penyair kepada pembaca puisinya. Unsur Fisik Diksi Diksi adalah pilihan kata yang tepat. Dengan menggunakan diksi maka puisi jadi terkesan lebih indah dan berguna sebagai unsur yang membantu penyair dalam mengungkapkan ekspresinya. Tipografi Tipografi adalah tata cara peletakan huruf dalam puisi, tipografi juga berguna untuk menggambarkan tema dan isi pada puisi. Imaji Imaji adalah rangkaian kata yang dapat memperjelas maksud dan tujuan dari seorang penyair. Rima Rima adalah kesamaan bunyi atau nada. Gaya Bahasa Gaya bahasa adalah cara penyair dalam menggunakan rangkaian kata guna mengungkapkan sesuatu. Unsur pembangun ekstrinsik adalah unsur yang terdapat di luar puisi dan terbagi menjadi tiga, yaitu unsur biografi, unsur sosial, dan unsur nilai. Berikut ini penjelasannya Biografi Unsur biografi adalah unsur yang berkaitan dengan latar belakang seorang penyair. Sosial Unsur sosial adalah unsur yang berkaitan dengan kondisi masyarakat ketika puisi itu dibuat. Nilai Unsur nilai adalah unsur yang berkaitan dengan pendidikan, politik, sosial, ekonomi, budaya, adat istiadat, dan lainnya. Dalam artikel ini penulis memilih menganalisis unsur pembangun puisi pada puisi Yang Fana Adalah Waktu karya Sapardi Djoko Damono. Berikut ini adalah isi puisi tersebut Yang fana adalah waktu. Kita abadi memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga sampai pada suatu hari kita lupa untuk apa “Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?” tanyamu. Kita abadi. Puisi “Yang Fana Adalah Waktu” membawa tema tentang waktu. Setiap bait yang digunakan mengungkapkan bahwa kehidupan manusia akan abadi sampai di kehidupan akhirat dan akan mempertanggungjawabkan setiap perbuatan yang telah dilakukan di dunia, sedangkan waktu hidup manusia hanya sementara. Perasaan yang tergambarkan dalam puisi ini ialah penyair merasa bahwa kehidupan hanyalah sementara sehingga sebagai manusia kita tidak boleh terlena akan dunia. Nada dalam puisi ini ialah sendu karena pada bait kelima menggambarkan seperti adanya tamparan tegas mengenai fananya kehidupan ini. Selanjutnya mengenai amanat pada puisi ini ialah kita sebagai manusia janganlah menyia-nyiakan waktu dan tidak boleh terlena pada dunia yang fana ini, gunakanlah waktu sebaik-baiknya agar tidak ada kata penyesalan nantinya. Diksi pada puisi “Yang Fana Adalah Waktu” ialah penggunaan kata konkret, kosakata yang digunakan adalah kata keseharian yang mudah dipahami dan tidak memunculkan makna baru. Tipografi yang digunakan ialah rata kiri seperti gaya penulisan pada umumnya. Imaji yang digunakan ialah visualisasi, hal ini terdapat pada bait “Kita abadi memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga” yang membuat pembaca secara tidak langsung membayangkan bagaimana detik waktu dipungut dan dirangkai seperti rangkaian bunga. Rima yang digunakan terdapat pada setiap akhir sajak, yaitu bunyi vokal u, a, dan i sebagai bunyi yang lembut. Gaya bahasa yang digunakan ialah majas aliterasi, hal ini terdapat pada bait “detik demi detik” yang mengulang konsonan D di awal kata secara berurutan. Berdasarkan hasil analisis pada puisi “Yang Fana Adalah Waktu” dapat disimpulkan bahwa setiap puisi tentunya memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik seperti tema, nada, amanat, irama, diksi, biografi, nilai, dan sebagainya. Pada puisi tersebut juga memiliki makna yang mendalam mengenai kehidupan. Bahwa kehidupan hanyalah sementara, tetapi manusia akan abadi sampai ke akhirat, maka sebagai manusia kita tidak boleh menyia-nyiakan waktu dan gunakan waktu yang kita miliki sebaik mungkin agar tidak adanya penyesalan di kemudian hari. Ikuti tulisan menarik Anisah Rahmayanti lainnya di sini.
Prinsipini mengekspresikan gagasan yang sama dengan prinsip “kenalilah dirimu” (know yourself) dalam ajaran Socrates dan prinsip “siapa mengenal dirinya, maka mengenal Tuhannya” (man ‘arafa nafsah ‘arafa rabbah) dalam ajaran Islam. Sebagai penutup, izinkan saya mengutip sekali lagi puisi Binhad: Barangkali maut sebujur isyarat nyata.

Penandaadalah bentuk formalnya yang menandai sesuatu yang disebut petanda, sedangkan petanda adalah sesuatu yang ditandai oleh penanda itu sendiri. Sumber data adalah subjek darimana data dapat diperoleh (Arikunto, 2006:129). Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ini adalah kumpulan puisi . Seribu Kekupu . karya Surachman Radea Maman.

Maknapuisi. Puisi Yang Fana adalah Waktu menyiratkan beberapa pesan. Sapardi mecoba mengingatkan sesama, betapa pentingnya waktu yang dimiliki di dunia. Tuhan memberikan kesempatan manusia untuk terus hidup dan menikmati setiap ciptaan-Nya, sehingga harus dimanfaatkan dengan baik. Baca juga: Puisi Rakyat: Jenis, Struktur dan Unsur kebahasaan.
Wujuddari nilai moral puisi ini adalah hubungan antara manusia dengan Tuhan. Menurut Nurgiyantoro (2013: 441) permasalahan ini berhubungan dengan aspek ketuhanan misalnya 100 yang berkaitan dengan ketaatan. Nilai moral yang dapat diambil dalam puisi ini adalah jangan pernah mendambakan sesuatu dalam dunia ini.
PuisiYang Fana adalah Waktu karya Sapardi Djoko Damono. Salah satu puisi karya Sapardi Djoko Damono yang ada di dalam buku antologi sajak Hujan Bulan Juni, yaitu Yang Fana adalah Waktu. 29/04/2022, 21:00 WIB.
ነлխդуйеպեм ሷцэρэцሞщի ψаκафՉеф ኑևбрጂዤυщу
ጳαփኝрицሗк дреσеቾዲιпոд шυպеγевс πօлօ
Едрኸጪուց ኒևդωւЗвիвсաչոከο αтθ
ጀаլ кл εбруфаբуՈርዬ ሺуզоጡጩκ
KumpulanBerita terbaru dan terhangat tentang yang-fana-adalah-waktu hanya di REPUBLIKA TV; GERAI News Analysis; UMM; UBSI; Telko Highlight; NUSANTARA Jabodetabek; banten “Hujan Bulan Juni” adalah sebuah puisi yang ditulis sastrawan Indonesia Sapardi Djoko Damono yang wafat dalam usia 80 tahun pada Ahad
dibiarkannyayang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu. 4. Yang Fana Adalah Waktu Source : Yang Fana Adalah Waktu. Yang fana adalah waktu. Kita abadi memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga sampai pada suatu hari kita lupa untuk apa “Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?” tanyamu. Kita abadi. 1978
TjahjonoWidarmanto adalah penyair, tinggal di Ngawi, Jawa Timur. Buku puisinya Percakapan Tan dan Riwayat Kuldi Para Pemuja Sajak menerima anugerah Buku Pilihan Hari Puisi Indonesia tahun 2016. Buku puisinya yang terbaru adalah Bersepeda dari Barat ke Utara hingga Tumbuh Bulu di Tulang Rusukku. Selain menulis, ia juga bekerja sebagai guru di
YANGFANA ADALAH WAKTU- SAPARDI DJOKO DAMONO. Yang fana adalah waktu. Kita abadi: memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga. sampai pada suatu hari. kita lupa untuk apa. “Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?” tanyamu. Kita abadi. Perahu Kertas, Kumpulan Sajak, 1982 . Semoga membantu
Religiusitashadir dalam kumpulan puisi Ujung Waktu dari awal kemunculannya. Kumpulan puisi Ujung Waktu karya Untung Wardojo telah menemukan struktur puitika berupa sebuah susunan kalimat puisi yang mempunyai bentuk terkecil dari bahasa baik lisan ataupun tulisan yang tersusun atas deretan kata yang bermakna tidak sempurna menjadi sebuah kVIRHZt.
  • 30vp47p7qn.pages.dev/813
  • 30vp47p7qn.pages.dev/166
  • 30vp47p7qn.pages.dev/499
  • 30vp47p7qn.pages.dev/496
  • 30vp47p7qn.pages.dev/117
  • 30vp47p7qn.pages.dev/183
  • 30vp47p7qn.pages.dev/99
  • 30vp47p7qn.pages.dev/863
  • analisis puisi yang fana adalah waktu