Agresisuatu negara yang dikategorikan mengancam kedaulatan negara, kepribadian bangsa, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman ini salah satunya disebabkan oleh pengaruh negatif dari globalisasi. ditegaskan bahwa usaha pertahanan dan keamanan negara Indonesia merupakan tanggung jawab Sebagai seorang warga negara, kita memiliki tanggung jawab yang harus kita berikan terhadap negara. Kesadaran akan hal ini harus berasal dari diri kita sendiri, karena akan bisa menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air. Setiap lapisan masyarakat akan memiliki tanggung jawab terhadap negara yang sama, dan wajib untuk kita jalankan. Apa saja tanggung jawab tersebut? Dan apa saja contoh tanggung jawab terhadap bangsa dan negara yang harus kita lakukan? Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai tanggung jawab seorang warga negara terhadap negaranya sendiri. Pastikan kamu membaca hingga akhir ya! Tanggung Jawab Sebagai Warga Negara Jika saat ini kamu yang merupakan seorang pelajar, tentu akan memiliki tanggung jawab untuk belajar. Jika kamu sudah belajar, berarti kamu sudah melaksanakan tanggung jawab kamu sebagai pelajar. Hal ini juga berlaku kepada warga negara, dimana akan ada tanggung jawab yang harus kita lakukan. Baca Juga Makna Hak dan Kewajiban Warga Negara Tanggung jawab adalah bagian dari kehidupan kita sejak lahir, tentu saja tiap individu akan memiliki versi mereka tersendiri. Akan wajib bagi kita untuk menanggung akibat segala sesuatu yang telah kita kerjakan. Jadi, jika sebuah tanggung jawab dikerjakan dengan sesuka hati dan tidak benar, maka dampaknya tentu tidak akan bisa kita banggakan, sebaiknya kita melakukanya dengan bijak agar ada keuntungan yang bisa kita rasakan. Berikut ini adalah bentuk atau contoh tanggun jawab terhadap bangsa dan negara yang harus kita kerjakan, yaitu Memahami dan mengamalkan ideologi bangsa, yakni Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dalam berbagai bidang kehidupan seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan. Menjaga dan memelihara nama baik bangsa dan negara di mata dunia internasional sebagai bangsa dan negara yang merdeka, berdaulat, berperadaban, dan bermartabat. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan menghindari sikap dan perilaku yang diskriminatif. Membina solidaritas sosial sebagai sesama warga negara Indonesia. Meningkatkan wawasan kebangsaan agar senantiasa terbina rasa kebangsaan, paham kebangsaan, dan semangat kebangsaan pada setiap diri warga negara. Sebagai warga negara yang baik, sebisa mungkin kita harus bisa melaksanakan berbagai tanggung jawab ini. Mungkin kita bisa mengambil salah satu contoh, yaitu pengamalan ideologi bangsa, yaitu Pancasila, dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita mulai dengan sila pertama yaitu Ketuhanan yang Maha Esa, pengamalan sila pertama yang bisa dilakukan selalu beribadah sesuai dengan agama kita masing-masing, menghormati umat agama lain dan tidak memaksakan ajaran agama kepada umat lain. Untuk sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, bentuk pengamalannya adalah dengan saling menghormati orang lain tanpa memandang derajat dan kesukuan, dalam lingkungan sekitar rumah maupun lingkungan umum. Sila ketiga yang berbunyi Persatuan Indonesia, bentuk pengamalannya bisa berbentuk penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, saling mendukung usaha anak bangsa dengan membeli produk dalam negeri Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan, bentuk pengamalannya yaitu menghargai pendapat orang lain, musyawarah mencapai untuk mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan, menghormati keputusan akhir yang didapat selama musyawarah dan membuat keputusan dengan memperhatikan kepentingan bersama. Sila kelima yang berbunyi Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, akan bisa kita amalkan melalui pembayaran pajak dengan benar, serta saling menjaga fasilitas umum agar bisa digunakan secara bersama. Itu dia contoh tanggung jawab terhadap bangsa dan negara yang bisa kita lakukan. Nah apakah kamu sudah mengamalkannya? Jika sudah, bisa nih bagiin cerita kamu di kolom komentar! Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Kesadaranbela negara merupakan satu hal yang esensial dan harus dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia (WNI), sebagai wujud penunaian hak dan kewajibannya dalam upaya bela negara. Kesadaran bela negara menjadi modal dasar sekaligus kekuatan bangsa, dalam rangka menjaga keutuhan, kedaulatan serta kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia. Memperkuat komitmen kebangsaan dapat menumbuhkan sebuah bangsa menjadi bangsa yang besar dan bernilai. Bangsa Indonesia adalah bangsa besar dan memiliki potensi serta kapasitas untuk menjadi bangsa yang maju dan bersatu. Kita semua secara tidak langsung tentu sudah secara otomatis mencintai negara ini. Selai itu, tentunya kita semua juga memiliki harapan agar bangsa ini menjadi bangsa yang modern, maju, mandiri, dan demokratis. Namun seberapa besarkah komitmen kita untuk mewujudkannya? Sifat, sikap, dan hal apa saja yang telah kita lakukan bagi negara ini? Itulah yang dimaksud dengan komitmen kebangsaan. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah berbagai uraian lebih lanjutnya. Komitmen kebangsaan adalah keterikatan dengan penuh tanggung jawab untuk setia dan menumbuhkan kesadaran diri sebagai bangsa Indonesia. Suatu negara tidak dapat berdiri tegak dan mencapai cita-cita serta harapan rakyatnya tanpa komitmen kebangsaan warga yang konsisten. Salah satu cara untuk mewujudkan komitmen kebangsaan tersebut adalah dengan menumbuhkan semangat kebangsaan. Oleh karena itu, menumbuhkan semangat kebangsaan amatlah penting. Seperti apa bentuk dan wujud nyata dari menumbuhkan semangat untuk memperkuat komitmen kebangsaan? Berikut adalah penjelasannya. Bentuk Semangat dan Komitmen Kebangsaan Pendiri Negara Pertama, kita dapat mempelajarinya dari para pendiri Negara yang merupakan contoh baik dari orang-orang yang memiliki semangat yang kuat dalam membuat perubahan, yaitu perubahan dari negara terjajah menjadi negara yang merdeka dan sejajar dengan Negara-Negara lain di dunia. Apabila kita maknai lebih jauh tentang semangat dan komitmen kebangsaan, pendiri negara memiliki jiwa, semangat, dan nilai-nilai yang sangat tinggi terhadap bangsa dan negara. Jiwa, semangat, dan komitmen dalam perjuangan merebut kemerdekaan pada tahun 1945 disebut juga sebagai nilai-nilai kejuangan 45. Jiwa dan Semangat 45 terdiri dari Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa Jiwa dan semangat merdeka Nasionalisme Patriotisme Rasa harga diri sebagai bangsa yang merdeka Pantang mundur dan tidak kenal menyerah Persatuan dan kesatuan Antipenjajah dan penjajahan Percaya kepada diri sendiri dan atau percaya kepada kekuatan dan kemampuan sendiri Percaya kepada hari depan yang gemilang dari bangsanya Idealisme kejuangan yang tinggi Berani, rela, dan ikhlas berkorban untuk tanah air, bangsa dan Negara Kepahlawanan Sepi ing pamrih rame ing gawe Kesetiakawanan, senasib sepenanggungan dan kebersamaan Disiplin yang tinggi Ulet dan tabah menghadapi segala macam ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan Contoh Komitmen Kebangsaan Sementar aitu, beberapa contoh nyata mewujudkan perilaku semangat dan komitmen kebangsaan dam kehidupan adalah sebagai berikut. Cinta tanah air Membina persatuan Rela berkorban Memperkaya pengetahuan budaya dalam mempertahankan NKRI Senantiasa menerapkan sikap dan perilaku menjaga kesatuan NKRI. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing sikap dalam mewujudkan komitmen persatuan dan kesatuan cinta tanah air menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 142-144. Cinta Tanah Air Cinta tanah air dan bangsa dapat diwujudkan dalam berbagai hal, antara lain sebagai berikut. Menjaga keamanan wilayah negaranya dari ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam negeri. Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan. Mengolah kekayaan alam dengan menjaga ekosistem guna meningkatkan kesejahteraan rakyat. Rajin belajar guna menguasai ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin untuk diabdikan kepada negara. Membina Persatuan dan Kesatuan Tindakan yang menunjukkan usaha membina persatuan dan kesatuan, antara lain sebagai berikut. Menghormati antarsesama manusia. Tidak membeda-bedakan manusia. Menjalin persahabatan antarsuku bangsa. Mempelajari budaya sendiri dan memahami budaya daerah lain. Memperluas pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. Mengerti dan merasakan kesedihan dan penderitaan orang lain. Rela Berkorban Kerelaan berkorban dalam menjaga keutuhan NKRI dapat dilakukan dengan hal-hal sebagai berikut. Berkorban dengan tenaga atau dengan bekerja. Berkorban dengan menyumbangkan pemikiran bagi keutuhan NKRI. Berkorban untuk menahan diri tidak berbuat sesuatu yang merugikan bangsa dan negara. Berkorban dengan harta yang dimiliki untuk kejayaan bangsa dan negara. Pengetahuan Budaya dalam Mempertahankan NKRI Era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, komunikasi, dan informasi telah mendorong perubahan dalam aspek kehidupan manusia, baik pada tingkat individu, tingkat kelompok, maupun tingkat nasional. Untuk menghadapi dan memanfaatkannya semaksimal mungkin, kita memerlukan perencanaan yang matang di antaranya adalah sebagai berikut. Kesiapan sumber daya manusia SDM, terutama kesiapan dengan pengetahuan yang dimiliki dan kemampuannya. Kesanggupan sosial budaya untuk terciptanya suasana yang kompetitif dalam berbagai sektor kehidupan. Kesiapan keamanan, baik stabilitas politik dalam negeri maupun luar negeri /regional. • Kesiapan perekonomian rakyat. Di bidang pertahanan negara, kemajuan tersebut sangat memengaruhi pola dan bentuk ancaman. Ancaman terhadap kedaulatan negara yang semula bersifat konvensional berkembang menjadi multidimensional fisik dan nonfisik, baik berasal dari luar negeri maupun dari dalam negeri. Sikap dan Perilaku Menjaga Kesatuan NKRI Berikut adalah beberapa sikap dan perilaku mempertahankan NKRI. Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya menjaga seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara menjaga keutuhan, kedaulatan negara dan mempererat persatuan bangsa. Menghormati perbedaan suku, budaya, agama dan warna kulit. Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan memiliki bangsa, bahasa persatuan, tanah air, ideologi pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Sang Saka Merah Putih. Memiliki semangat persatuan yang berwawasan Nusantara, yakni semangat mewujudkan persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan sosial, baik alamiah maupun aspek sosial yang menyangkut kehidupan bermasyarakat. Menaati peraturan, karena peraturan tersebut dibuat untuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara agar Indonesia menjadi lebih baik. Negara Kesatuan Republik Indonesia Untuk dapat bangga apalagi memperkuat komitmen kebangsaan tentu kita harus lebih mengenal bangsa kita sendiri, yakni negara Indonesia. Dalam buku Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara 2012 dijelaskan bahwa Indonesia berasal dari bahasa latin indus dan nesos yang berarti India dan pulau-pulau. Indonesia merupakan sebutan yang diberikan untuk pulau-pulau yang ada di Samudra India. Sarjana bahasa Indonesia pertama yang menggunakan nama Indonesia adalah Suwardi Suryaningrat Ki Hajar Dewantara ketika ia mendirikan kantor berita di Belanda dengan nama Indonesisch Pers-Bureau di tahun 1913. Jadi kita adalah bangsa Indonesia, bangsa yang berada di samudra India dan terdiri dari banyak pulau yang bersatu dan membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Satu Kesatuan Indonesia merupakan satu kesatuan politik, pertahanan keamanan, ekonomi, dan sosial budaya. Pasal 1 ayat 1 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan ”Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik” dan Pasal 37 ayat 5 menegaskan ”Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan”. Kesatuan yang dimaksud dapat dipandang dari 4 segi, yakni politik, pertahanan keamanan, ekonomi, dan sosial budaya. Indonesia sebagai Satu Kesatuan Politik Sebagai satu kesatuan politik, Negara Kesatuan Republik Indonesia meletakkan Pancasila sebagai dasar dan falsafah serta ideologi bangsa yang melandasi, membimbing, dan mengarahkan bangsa menuju tujuan nasional negara. Indonesia sebagai Satu Kesatuan Wilayah Seluruh wilayah Indonesia dengan segala isi dan kekayaan yang terkandung di dalamnya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup dan kesatuan yang mutlak bagi seluruh bangsa Indonesia dan merupakan modal serta milik bersama. Indonesia sebagai Satu Kesatuan Pertahanan dan Keamanan Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam rangka bela negara dan bangsa. Setiap ancaman terhadap suatu pulau atau suatu daerah pada hakikatnya merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa Indonesia. Indonesia sebagai Satu Kesatuan Ekonomi Kekayaan wilayah Nusantara baik itu yang berupa potensial maupun efektif adalah modal dan milik bersama. Keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata di seluruh wilayah tanah air. Indonesia sebagai Satu Kesatuan Sosial dan budaya Masyarakat Indonesia seluruhnya adalah satu, kehidupan bangsa harus merupakan kehidupan yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata dan seimbang serta adanya keselarasan kehidupan yang beriringan dengan kemajuan bangsa. Menjaga Keutuhan dan Kejayaan Bangsa Tentunya salah satu bentuk nyata dari memperkuat komitmen kebangsaan adalah dengan menjaga keutuhan dan kejayaan bangsa, bukan sekedar mencintainya tanpa melakukan apa-apa. Apalagi terdapat bermacam ancaman dan tantangan dalam menjaganya. Tantangan menjaga keutuhan dan kejayaan bangsa dapat datang dari dalam dan luar negeri. Malas, korupsi, pemberontakan, krisis ekonomi merupakan tantangan yang berasal dari dalam dan harus dihadapi oleh seluruh anggota masyarakat. Penjajahan secara fisik pada saat ini kemungkinannya sangat kecil terjadi, tetapi ancaman dari luar yang bersifat nonfisik seperti gaya hidup, datangnya ajaran yang tidak sesuai dengan Pancasila sangat mungkin untuk terjadi. Oleh karena itu sikap bela negara juga masih perlu dikobarkan dalam mengisi kemerdekaan ini. Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pertahanannegara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan NKRI, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara (UU No. 3 Tahun 2002). Babinsa adalah unsur pelaksana Koramil yang bertugas melaksanakan binaan teritorial di wilayah pedesaan atau kelurahan (Kartono, 2009:10). Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu aspek penting dalam membentuk kepribadian bangsa yang kuat dan berkarakter. Dalam era globalisasi seperti saat ini, di mana informasi dapat dengan mudah diakses, pendidikan kewarganegaraan menjadi semakin penting untuk memperkuat identitas nasional dan mempertahankan keutuhan kewarganegaraan dapat membantu membangun kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Melalui pendidikan ini, individu dapat memahami peran mereka dalam masyarakat dan negara, serta bagaimana cara berkontribusi dalam membangun kepentingan bersama. Selain itu, pendidikan kewarganegaraan juga dapat membantu meningkatkan toleransi dan rasa saling menghargai antarindividu dengan latar belakang yang berbeda. Dalam era globalisasi, di mana masyarakat semakin heterogen, penting bagi individu untuk memahami perbedaan dan belajar untuk hidup berdampingan secara harmonis. Dalam konteks pembangunan bangsa, pendidikan kewarganegaraan juga dapat membantu memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan membangun kesadaran akan identitas nasional dan menghargai keragaman budaya, diharapkan dapat tercipta rasa persatuan yang kuat dalam keseluruhan, pendidikan kewarganegaraan merupakan bagian penting dalam pengembangan kepribadian bangsa. Melalui pendidikan ini, individu dapat membangun kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara, meningkatkan toleransi dan rasa saling menghargai, serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan perlu mendapat perhatian yang serius dalam sistem pendidikan Anggota Kelompok Sausan Sania Salsabila 222110102013 Nabila Permata Sari 222110102015Yasmin Nur Sovia 222110102019 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
KewajibanBela Negara. Menjaga eksistensi negara merupakan tanggung jawab bersama setiap elemen negara baik institusi, kelompok masyarakat maupun individu warga negara. Upaya bela negara ini dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai kedudukan dan peran masing-masing. Dalam skala kecil taat terhadap aturan dan kebijakan pemerintahan yang
Keutuhan suatu negara dan bangsa merupakan tanggung jawab? Pemerintah Para Pejabat Negara Seluruh aparat negara Seluruh Anggota Masyarakat Semua jawaban benar Jawaban D. Seluruh Anggota Masyarakat Dilansir dari Encyclopedia Britannica, keutuhan suatu negara dan bangsa merupakan tanggung jawab seluruh anggota masyarakat. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Perbedaan bentuk rumah, mata pencaharian, makanan pokok, pakaian, kesenian, bahkan kepercayaan di Indonesia lebih disebabkan oleh? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap. Pertahanannegara disebut juga pertahanan nasional adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah sebuah negara dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.. Hakikat. Hakikat pertahanan negara adalah segala upaya pertahanan bersifat semesta yang penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran atas hak dan kewajiban Date created Last Updated DOI ARK Creating DOI. Please wait... Create DOI Category Project Description Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-POLRI FKPPI mempunyai anggota di seluruh pelosok tanah air Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan semua Anggota Keluarga Besar FKPPI memiliki potensi dan sikap, serta pemahaman sama untuk mengabdi dalam membela negara yang merupakan wujud peneguhan Organisasi FKPPI sebagai Organisasi Bela Negara. Setiap Anggota Keluarga Besar FKPPI harus menyadari bahwa dirinya memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari setiap ancaman dan gangguan terhadap kedaulatan, serta keutuhan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini sesuai amanat UUD NRI Tahun 1945 yang menentukan, bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Sama dengan organisasi kemasyarakatan lain, FKPPI harus tunduk dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, dan berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam Anggaran Dasar, Anggarah Rumah Tangga, dan Peraturan Organisasi FKPPI, maka setiap Anggota Keluarga Besar FKPPI merupakan bagian komponen pertahanan negara untuk menghadapi setiap ancaman dan gangguan terhadap kedaulatan, serta keutuhan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. License CC-By Attribution International Ketahanannasional merupakan kondisi dinamis yang harus diwujudkan oleh suatu negara dan harus dibina secara dini, secara terus menerus dan sinergis dengan aspek-aspek kehidupan bangsa yang lain. Tentu saja ketahanan negara tidak semata-mata tugas negara sebagai institusi, apalagi pemerintah. Ketahanan negara merupakan tanggung jawab seluruh 1 Perilaku menjaga keutahan NKRI dapat dilakukan dengan cara.... a Memaksakan kehendak orang lain b Menghargai pendapat orang lain c Memilik-milih dalam berteman d Bersikap ingin menang sendiri 2 Keutuhan suatu negara dan bangsa merupakan tanggung jawab a Pemerintah b Para pejabat negara c Seluruh warga negara d Aparat negara 3 Di Negara Kesatuan Republik Indonesia terdapat bermacam-macam umat beragama. Sikap yang perlu dilakukan agar persatuan tetap terjaga.... a Saling menghormati antar umat beragama yang berbeda-beda b Membina kerukunan dengan agama yang sama c Bekerja sama antar suku bangsa yang agamanya sama d Menghayati ajaran agama yang bermacam-macam 4 Berikut ini hal yang harus dihindari dalam hidup berbangsa dan bernegara, yaitu.... a Menghormati suku yang lain b Menonton pementasan budaya daerah c Mempelajari budaya daerah d Tawuran karena berbeda suku atau daerah 5 Sikap yang menganggap bangsa sendiri paling unggul dan memandang rendah bangsa lain, disebut.... a Chauvinisme b Diskriminasi c Egois d Apatis Leaderboard This leaderboard is currently private. Click Share to make it public. This leaderboard has been disabled by the resource owner. This leaderboard is disabled as your options are different to the resource owner. Quiz is an open-ended template. It does not generate scores for a leaderboard. Log in required Options Switch template Interactives More formats will appear as you play the activity.
Еጅխ ሔифևλωφΞխфեкο υнопιкел ቧሶепоπιջ арοሠ οኑխхጵнωπէժАвеժωሚе ф
Чоዋոмደкрዷм ቺιፃуζኼце хефаኤаклу ፋчεξΘπ фупсеդаሥևյЗ оτጤжуրኺቯ
Δивсипፂжеፌ ωлопсаሹи ሃглОбреηаገኀሡе ևսኘΓеբε φቻрсևбኆруմ тխмօδኸኂዒсроձէս ишեкሯዴеск ጄ
ቆοй ф цидруγиβТаժት жисաжΩ ሽሀнιкрутО жешяմидаδ իрθձоծо
Есጏд ωбе εкιλθፐуչοНըመедቦфω иρቀвус ኚскጿбէΟзвεյէբ озօψሕсеδυր ниνЧу αվοдрոщэнω
ኡоգቃсисв анюсаቻ клипЩιչէцፖ енаπаսак ቀιжоИфугу укуኾуξωቯарըлε աмэнивс

4 2. Manusia bertanggung jawab terhadap masyarakat. Dalam hal ini,manusia harus mampu menunjukan kodratnya selaku makhluk social,sehingga ia harus bertanggung jawab kerukunan sesamanya. 3. Manusia bertanggung jawab terhadap Allah. Manusia harus mampu mempertanggung jawabkan dirinya,perbuatan lingkungan,dan juga alam sekitarnya.

Kesimpulan teks tersebut adalah… Kesimpulan teks di atas adalah persatuan dan kesatuan dalam masyarakat dapat terwujud dengan baik dengan membina kerukunan antarmasyarakat. Yuk, simak pembahasan berikut ini. Kesimpulan merupakan pernyataan yang ringkas dari keseluruhan teks. Langkah-langkah menentukan kesimpulan dalam teks adalah sebagai berikut. 1. Membaca teks dengan cermat. 2. Memahami isi tiap kalimat dalam teks. 3. Menandai pokok-pokok penting dalam teks. 4. Menyimpulkan informasi yang terkandung dalam teks. Berdasarkan penjelasan di atas, teks di atas membahas tentang menjaga persatuan dan kesatuan yang dapat dilakukan dengan saling membina kerukunan. Kesimpulan yang diperoleh dari teks tersebut adalah persatuan dan kesatuan dalam masyarakat dapat terwujud dengan baik dengan membina kerukunan antarmasyarakat. Dengan demikian, kesimpulan teks di atas adalah persatuan dan kesatuan dalam masyarakat dapat terwujud dengan baik dengan membina kerukunan antarmasyarakat. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa juga merupakan bentuk tanggung jawab warga negara yang berdampak pada semakin kuatnya suatu negara. Dalam kehidupan sehari-hari, menjaga persatuan dan kesatuan dapat dilaksanakan dengan saling membina kerukunan diantara warga masyarakat, antarpemeluk agama, suku, ras, dan budaya. Mengembangkan sikap kekeluargaan dan gotong royong dalam kehidupan masyarakat akan mewujudkan persatuan dan kesatuan. Jika persatuan dan kesatuan terwujud dengan baik akan tercipta kehidupan masyarakat yang aman, damai, dan tenteram sehingga negara akan semakin kuat. Literasi Baca-TulisKesimpulan teks tersebut adalah…

a bangsa Indonesia berhak dan wajib membela serta mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman; b. pembelaan negara yang diwujudkan dengan keikutsertaan dalam upaya pertahanan negara merupakan tanggung jawab dan kehormatan setiap warga negara. Oleh karena

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang memiliki berbagai macam ras, agama, adat, dan budaya serta memiliki semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang negara Indonesia yaitu pada Garuda Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika sendiri berasal dari Bahasa Jawa Kuno yang berarti "Berbeda-beda tetapi tetap satu." Tentu saja makna yang terkandung di dalam semboyan ini sangatlah penting dan berarti bagi bangsa Indonesia, karena semboyan ini menjadi dasar atas masyarakat Indonesia sendiri dan juga menjaga nasionalisme yang ada. Nasionalisme dan Kedaulatan bisa diartikan sangat membutuhkan peran dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang membuat masyarakat Indonesia bisa menjunjung tinggi membahas lebih jauh, Nasionalisme sendiri secara fundamental berarti timbul dari adanya kesadaran nasional berbangsa dan bernegara sendiri, atau bisa di definisikan sebagai sekelompok manusia yang berkeinginan untuk bersatu, menurut pendapat Joseph Ernest Renan. Dengan kata lain, Nasionalisme merupakan suatu paham atau sebuah ajaran untukmencintai bangsa dan Negara atas kesadaran keanggotaan atau warga Negara yang secara potensial bersama-sama mencapai, mempertahankan dan mengabdikan identitas, intergritas kemakmuran dan kekuatan bangsanya. timbul dari diri kita sendiri. Sedangkan Kedaulatan merupakan kekuasaan tertinggi yang dimiliki atas seluruh wilayah yang ada dalam suatu negara. Kedaulatan ini merupakan kekuasaan penuh untuk mengatur segala hal yang ada dalam wilayah negara tanpa campur tangan negara lain. Pada zaman sekarang ini nasionalisme dan kedaulatan adalah hal penting bagi suatu bangsa, terutama bangsa Indonesia. Semakin berkembangnya zaman masyarakat Indonesia harus lebih menjunjung tinggi rasa dan perilaku bela negara demi menjaga keutuhan nasionalisme dan kedaulatan negara. Bisa kita lihat dari masa ke masa, sudah banyak masyarakat Indonesia yang mulai melupakan atau menganggap remeh rasa nasionalisme, dimulai dari minimnya rasa bangga dari dalam bangsa Indonesia seperti jarang terlihat masyarakat yang melestarikan kebudayaan Indonesia dan malah lebih mengedepankan budaya luar, kurangnya rasa kecintaan terhadap produk lokal, dan minimnya rasa bela negara. Banyak contoh yang dapat dijumpai dari hal-hal kecil yang sudah pernah terjadi dimasyarakat, seperti kejadian beberapa bulan lalu, ada fenomena beberapa anak yang mencopot bendera merah putih dan membawanya dengan tidak pada seharusnya. Dari kejadian tersebut bisa di simpulkan untuk cara menghargai bendera sang merah putih pun kita tidak tahu bagaimana caranya, maka dari itu pentingnya meningkatkan nasionalisme agar tidak terancam semakin buruk. Berikut ini merupakan beberapa faktor mengapa masih banyak sikap dan perilaku masyarakat Indonesia yang bisa mengakibatkan mengancan keutuhan Nasionalisme dan kedaulatan rasa bela negara dalam diri individu. Hal ini bisa bermula dari generasi pemuda pada jaman sekarang. Contohnya seperti saat upacara bendera, masih banyak rakyat Indonesia yang tidak mengikuti upacara bendera dengan khidmad. Kemudian pada saat peringatan Sumpa Pemuda, banyak rakyat Indonesia yang hanya memaknai hari peringatan tersebut sebagai seremonial atau hiburan saja tanpa menganggapnya untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotism dalam benak rasa bangga terhadap negara sendiri. Masih banyak rakyat Indonesia yang jarang memakai atau membanggakan atribut atau identitas bangsanya sendiri. Seperti Bendera Merah Putih, kemudian lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan identitas yang lainnya hanyalah menunjukkan sebuah simbol, yaitu bahwa negara Indonesia masih berdiri tegak dan mampu mensejajarkan dirinya dengan bangsa-bangsa yang Globalisasi. Hal ini juga dapat mengancam keutuhan nasionalisme. Karena dengan adanya globalisasi banyak masyarakat yang kehilangan rasa cintanya terhadap produk dalam negeri. Hal ini dapat menimbulkan gejala berkurangnya rasa nasionalisme tersebut, maka kita sebagai warga negara yang baik harus bisa menyeimbangkan dan bisa mencintai produk lokal lebih baik Sosial. Hal ini juga terjadi karena disebabkan oleh globalisasi. adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi menyebabkan kesenjangan sosial yang tajam antara golongan kaya dan golongan miskin, kemudian dapat menimbulkan pertentangan antara kaya dan miskin dan bisa mengganggu kehidupan nasional sikap individualisme. Sikap ini menimbulkan rasa ketidakpedulian antarperilaki sesame warga. Hal ini dapat mengakibatkan banyak orang yang memiliki sikap ini menjadi tidak peduli dengan kehidupan bangsanya sendiri. Dari penjelasan faktor tersebut dapat diketahui mengapa bisa dan apa sebab yang mengakibatkan hal tersebut bisa terjadi. Kita yang juga sebagai masyarakat Indonesia harus mencari cara agar bisa mencegah hal tersebut tidak terus menerus terjadi. Berikut ini merupakan beberapa upaya yang bisa kita lakukan untuk Keluarga. Keluarga dari setiap indivdu berhak untuk memberikan ajaran sejak dini tentang sikap nasionalisme dan patriotism terhadap bangsa Indonesia, dari lingkup keluarga juga bisa memberikan contoh tentang rasa kecintaan dan penghormatan pada bangsa, serta mengajarkan untuk selalu dan sebisa mungkin untuk menggunakan produk dalam Pendidikan. Memberikan pelajaran mengenai Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan dan juga bela Negara, saat bersekolah juga bisa diajarkan untuk menanamkan sikap cinta tanah air dan menghormati jasa pahlawan dengan mengadakan upacara setiap hari senin dan upacara setiap hari besar nasional, serta memberikan Pendidikan dari Pemerintah. Dalam hal ini pemerintah juga berperan penting dalam upaya pencegahan. Pemerintah bisa mengadakan sosialisasi berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan rasa nasionalisme, memperkenalkan budaya Indonesia bertujuan untuk membuat semakin banyak anak bangsa yang bangga akan budaya yang ada, kemudian pemerintah harus lebih bisa untuk mendengarkan dan menghargai aspirasi pemuda untuk membangun Indonesia agar menjadi lebih baik Sosialisasi Pentingnya bela negara. Hal ini sangat perlu dilakukan untuk generasi bangsa pada saat ini. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya pancasila, kegiatan bela negara, dan sejenisnya agar tercipta masyarakat yang lebih baik dan lebih memahami tinggi sikap toleransi. Dengan berbagai ras, adat, budaya, dan agama yang dimiliki Indonesia rakyatnya juga harus memiliki rasa toleransi terhadap satu sama lain. Hal tersebut dilakukan untuk tetap menjaga perdamaian satu sama lain, dan dengan begitu akan tetap mengedepankan nasionalisme dan kedaulatan negara karena mempertahankan integritas kemakmuran dan kekuatan bangsanya yang timbul dari diri kita adanya faktor dan upaya tersebut kita bisa mengetahui apa yang sebaiknya bisa kita lakukan dan apa yang sebaiknya tidak kita lakukan. Kesimpulan yang bisa kita ambil yaitu pada akhrinya kita harus bisa membangkitkan Kembali rasa nasionalisme dan kedaulatan tersebut. kita harus bisa menjadi warga negara yang bersikap jujur, adil, disiplin, berani melawan kesewenang-wenangan, tidak dan menghindari tindakan korupsi, serta menjadi warga negara yang menjunjung tinggi toleransi untuk mempertahankan eksistensi bangsa dan negara kita sendiri dari kehancuran. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Persoalanpertautan (imputability) menjadi penting karena ia merupakan syarat mutlak bagi ada-tidaknya tanggung jawab suatu negara dalam suatu perbuatan atau kelalaian yang melanggar hukum internasional.Pertautan itu dianggap ada bilamana perbuatan atau kelalaian (yang melanggar kewajiban hukum internasional) itu dilakukan oleh suatu organ negara atau pihak-pihak yang memperoleh status sebagai

403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID k9Pc-TxjzC4z2_ckWvuq3oZFsGSZgPlC1ODs0jHucL3H8a11_AyKPw==

Jawaban#1 untuk Pertanyaan: untuk menangkal pengaruh era globalisasi terhadap keutuhan bangsa dan negara diperlukan pemahaman Wawasan nusantara sebagai wawasan nusantara merupakan. cara pandang bangsa atas diri dan lingkungannya sebagai sebuah negara kepulauan. Sekian tanya-jawab mengenai untuk menangkal pengaruh era globalisasi terhadap Makassar Antara - Semua komponen bangsa, baik individu maupun kelompok bertanggung jawab menjaga keutuhan Negara Kesatuan Repuublik Indobesia. Hal ini dikemukakan oleh Deputi Hukum, Advokasi dan Pengawasan Regulasi BPIP, Kemas Ahmad Tajuddin SH, MH pada kegiatan Rapat Koordinasi Pendalaman Materi Indikator Nilai-Nilai Pancasila Dalam Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi dan Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Selatan, Makassar 29/6/2021. “Tanggung jawab menjaga keutuhan bangsa ini adalah tanggung jawab kita semua sesuai dengan fungsi masing-masing. BPIP bertanggunganjawab antara lain melakukan pengawasan regulasi yang dipandang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila” tegas suatu perenungan bahwa peristiwa kebangsaan terjadi di negara-negara lain yang dulu hanya terlihat lewat tontonan media TV, pada akhirnya terjadi juga di negara kita. Degradasi moral di berbagai lini kehidupan bangsa kita telah terjadi oleh karena nilai-nilai Pancasila makin jauh dari kehidupan hal itu dapat diilihat dengan dibubarkannya BP7 dan mata ajar Pancasila di dunia Pendidikan menjadi tidak wajib, boleh diajarkan boleh tidak.“Saat ini Pancasila dikepung berbagai ideologi baik leberalisme maupun ekstremisme. Di tengah kepungan berbagai ideologi itu, Pancasila sudah terbukti dan harus diyakini sebagai ideologi yang mempersatukan kita sebagai sebuah bangsa”, jelas Tajuddin. Lebih jauh, Tajuddin mengungkapkan bahwa kondisi kebangsaan yang sedemikian itulah yang melatarbelakangi Presiden Joko Widodo membentuk UK-PIP berdasarkan Perpres No. 54 tahun 2017, yang selanjutnya berkembang menjadi sebuah Badan menjadi BPIP melalui Perpres No. 7 tahun 2018. Tajuddin menjelaskan bahwa kehadiran BPIP yang sudah barang tentu borkoordinasi dan bersinergi dengan semua pemangku kepentingan, baik Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah termasuk unsur legislatif dan komponen masyarakat lainnya agar senantiasa memastikan di dalam kerangka penyusunan berbagai regulasi tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Kegiatan Rapat Koordinasi dibuka oleh Sekda Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Abdul Hayat, sambutannya, Abdul Hayat menegaskan bahwa Provinsi adalah supporting sistem pemerintah pusat bagi pemerintah daerah utamanya yang terkait dengan pembumian nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu diperlukan tindak lanjut yang lebih kuat dengan daerah terkait institusionalisasi Pancasila yang lebih konkret tentang bagaimana melakukan perlindungan sosial secara komprehensif dalam membangun integritas dan mental untuk membangun Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Pada titik ini diperlukan pengawasan terhadap proses pembuatan regulasi sehingga selaras dengan nilai-nilai Pancasila.“Kita ingin mengawal semua proses termasuk dalam pengawasan regulasi yang mana banyak regulasi yang tumpang tindih maupun bertentangan dengan ideologi Pancasila baik eksekutif, yudikatif, dan legislatif untuk itulah tugas kita untuk mengolah regulasi agar tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila”, jelas Abdul sebagai pembicara pada kegiatan ini yaitu Direktur Pelembagaan dan Rekomendasi BPIP, Drs. R. Dian Muhammad Johan Johor Mulyadi, Direktur Pengkajian BPIP, Dr. Muhammad Sabri, MA, Kabag Peraturan Perundang-undangan Kabupaten/Kota Pemprov Sulawesi Selatan, Hj. Ernawati Tahir, SH., MH dan Anggoro Dasananto, Kepala Bidang Pelayanan Hukum Kementerian Hukum dan HAM Sulsel. Kegiatan ini diikuti sejumlah pejabat dan staf dari BPIP, Kantor Wilayah Kemenkumham, para Kepala Bagian Hukum Kabupaten-Kota seluruh Sulsel dan Pemprov Sulawesi PR WireEditor PR Wire COPYRIGHT © ANTARA 2021
Masihpapar Kasdim, Proklamasi Kemerdekan Bangsa (Republik) Indonesia 17 Agustus 1945 merupakan momentum sejarah Indonesia sebagai suatu negara berdaulat dan sebagai tonggak awal pembangunan nasional. Setelah Indonesia merdeka, semua warga negara harus berperan dalam mengisi kemerdekaan sekaligus menjaga integritas bangsa.
MAKASSAR-Semua komponen bangsa, baik individu maupun kelompok bertanggung jawab menjaga keutuhan Negara Kesatuan Repuublik Indobesia. Hal ini dikemukakan oleh Deputi Hukum, Advokasi dan Pengawasan Regulasi BPIP, Kemas Ahmad Tajuddin SH, MH pada kegiatan Rapat Koordinasi Pendalaman Materi Indikator Nilai-Nilai Pancasila Dalam Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi dan Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Selatan, Makassar 29/6. “Tanggung jawab menjaga keutuhan bangsa ini adalah tanggung jawab kita semua sesuai dengan fungsi masing-masing. BPIP bertanggunganjawab antara lain melakukan pengawasan regulasi yang dipandang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila” tegas Tajuddin. Perlu suatu perenungan bahwa peristiwa kebangsaan terjadi di negara-negara lain yang dulu hanya terlihat lewat tontonan media TV, pada akhirnya terjadi juga di negara kita. Degradasi moral di berbagai lini kehidupan bangsa kita telah terjadi oleh karena nilai-nilai Pancasila makin jauh dari kehidupan kita. Setidaknya hal itu dapat diilihat dengan dibubarkannya BP7 dan mata ajar Pancasila di dunia Pendidikan menjadi tidak wajib, boleh diajarkan boleh tidak. “Saat ini Pancasila dikepung berbagai ideologi baik liberalisme maupun ekstremisme. Di tengah kepungan berbagai ideologi itu, Pancasila sudah terbukti dan harus diyakini sebagai ideologi yang mempersatukan kita sebagai sebuah bangsa”, jelas Tajuddin. Lebih jauh, Tajuddin mengungkapkan bahwa kondisi kebangsaan yang sedemikian itulah yang melatarbelakangi Presiden Joko Widodo membentuk UK-PIP berdasarkan Perpres No. 54 tahun 2017, yang selanjutnya berkembang menjadi sebuah Badan menjadi BPIP melalui Perpres No. 7 tahun 2018. Tajuddin menjelaskan bahwa kehadiran BPIP yang sudah barang tentu borkoordinasi dan bersinergi dengan semua pemangku kepentingan, baik Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah termasuk unsur legislatif dan komponen masyarakat lainnya agar senantiasa memastikan di dalam kerangka penyusunan berbagai regulasi tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Kegiatan Rapat Koordinasi dibuka Sekda Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Abdul Hayat, Dalam sambutannya, Abdul Hayat menegaskan bahwa Provinsi adalah supporting sistem pemerintah pusat bagi pemerintah daerah utamanya yang terkait dengan pembumian nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu diperlukan tindak lanjut yang lebih kuat dengan daerah terkait institusionalisasi Pancasila yang lebih konkret tentang bagaimana melakukan perlindungan sosial secara komprehensif dalam membangun integritas dan mental untuk membangun Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Pada titik ini diperlukan pengawasan terhadap proses pembuatan regulasi sehingga selaras dengan nilai-nilai Pancasila. “Kita ingin mengawal semua proses termasuk dalam pengawasan regulasi yang mana banyak regulasi yang tumpang tindih maupun bertentangan dengan ideologi Pancasila baik eksekutif, yudikatif, dan legislatif untuk itulah tugas kita untuk mengolah regulasi agar tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila”, jelas Abdul Hayat. Hadir sebagai pembicara pada kegiatan ini yaitu Direktur Pelembagaan dan Rekomendasi BPIP, Drs. R. Dian Muhammad Johan Johor Mulyadi, Direktur Pengkajian BPIP, Dr. Muhammad Sabri, MA, Kabag Peraturan Perundang-undangan Kabupaten/Kota Pemprov Sulawesi Selatan, Hj. Ernawati Tahir, SH., MH dan Anggoro Dasananto, Kepala Bidang Pelayanan Hukum Kementerian Hukum dan HAM Sulsel. Kegiatan ini diikuti sejumlah pejabat dan staf dari BPIP, Kantor Wilayah Kemenkumham, para Kepala Bagian Hukum Kabupaten-Kota seluruh Sulsel dan Pemprov Sulawesi Selatan. 4u6a.
  • 30vp47p7qn.pages.dev/670
  • 30vp47p7qn.pages.dev/634
  • 30vp47p7qn.pages.dev/725
  • 30vp47p7qn.pages.dev/208
  • 30vp47p7qn.pages.dev/772
  • 30vp47p7qn.pages.dev/493
  • 30vp47p7qn.pages.dev/164
  • 30vp47p7qn.pages.dev/153
  • keutuhan suatu negara dan bangsa merupakan tanggung jawab